Ketika masih berada di dalam rahim ibunda hingga beberapa waktu setelah kelahiran, pada umumnya kita belum menyadari mengenai keberadaan diri kita di muka bumi ini. Entah pada hari, bulan dan tahun keberapa sejak kelahiran, saat berkembang menjadi kanak-kanak, remaja dan dewasa, kita menyadari keberadaan:

1. diri kita bersama ayah dan ibu, anggota keluarga serta warga masyarakat dengan bahasa dan warna kulit yang berbeda-beda, bersuku-suku dan berbangsa-bangsa;
2. makhluq lainnya berupa langit dan bumi beserta isi yang ada di dalam dan di antara keduanya. 

Allah menciptakan diri kita manusia secara bertahap sebagaimana  diterangkan dalam Al-Quran.

Kehidupan kita manusia di dunia ini berkisar mengenai tiga hal pokok tersebut yang menurut penulis dapat dikatakan sebagai “Makna Kehidupan”.